kenapa jam tangan rolex sangat mahalДата подачи: 10.09.2018
Пользователь: (eshipletrene)
Город: 180
Пол: Муж
Возраст: 180
Вакансия: Персональный водитель
Контактный телефон: 180
E-mail: 68925@yahoo.com
Уровень зп: 180
|
[b][url=http://www.orisonswettmarden.com/newindex]Sites de rГ©plica de rГ©plica respeitГЎveis[/url][/b] [b][url=http://www.orisonswettmarden.com/newindex]RГ©plica relГіgios rolex[/url][/b] <ul><li><strong><a href="http://orisonswettmarden.com/newindex">relogios rolex preГ§o</a></strong></li><li><strong><a href="http://orisonswettmarden.com/newindex">RelГіgios on-line</a></strong></li><li><strong><a href="http://orisonswettmarden.com/newindex">RГ©plicas de relГіgios na ГЌndia</a></strong></li></ul><br> Pemasaran Dasar 1 <p> Om denne bog </p> KГёb bГёger i Google Play Kig rundt i verdens stГёrste e-boghandel, og begynd at lГ¦se i dag pГҐ nettet, tablet, telefon eller e-lГ¦ser Christian-Louboutin-sapatos-de-casamento-rid-49208091.html. <a href="http://www.orisonswettmarden.com/%D0%B4%D0%B5%D1%82%D1%81%D0%BA%D0%B0%D1%8F-%D0%BE%D0%B1%D1%83%D0%B2%D1%8C--rid-46040522.html"><strong>die urhГјtte laugier</strong></a>.</p> GГҐ til Google Play nu »</p> Sider, der vises med tilladelse fra Penerbit Salemba . Copyright . <br><img src="http://www.ablogtowatch.com/wp-content/uploads/2013/11/Rolex-Watch-Manufacture-10.jpg" alt="kenapa jam tangan rolex sangat mahal"><br> PVJ Melakukan Anti Marketing?! **Ceritanya lagi jadi Kafi Kurnia** Di FE UNPAR, ada seorang dosen Marketing yang kalo lagi nyidang hobby banget ngasi pertanyaan ini:</p> “Lebih penting mana, product yang dipersepsikan memiliki kualitas yang baik ATAU product yang memang memiliki kualitas yang baik?”</p> Menurut beliau sich lebih penting product yang dipersepsikan memiliki kualitas yang baik atau dia menganggap bahwa PERSEPSI lebih penting daripada KENYATAAN.</p> Mengapa?! Karena jika suatu product yang pada kenyataannya memiliki kualitas yang baik, tetapi dianggap buruk oleh konsumen, maka konsumen kemungkinan besar tidak akan mau untuk membeli product tersebut. Tetapi sebaliknya, konsumen mungkin akan membeli product yang kualitasnya buruk, namun dianggap memiliki kualitas yang baik. Teorinya sich emang begitu, tetapi apakah kenyataannya benar demikian?!</p> Jawabannya: IYA, untuk jangka pendek!!!</p> Konsumen yang memiliki persepsi yang baik untuk product yang buruk, pasti pada awalnya dia memiliki ekspektasi tertentu tentang product yang akan dibelinya tersebut. Dan ketika kenyataan lebih rendah dari harapan, maka dapat dipastikan konsumen tersebut menjadi kecewa/tidak puas. Jika dia tidak puas/kecewa, maka kemungkinan ia akan berhenti membeli product tersebut dan menyebarkan word-of-mouth yang negatif.</p> Konsumen yang memiliki persepsi yang buruk pada product yang sebenarnya memiliki kualitas yang bagus, mungkin pada awalnya dia enggan untuk membeli product itu. Misalnya saja Mazda MR yang dianggap sebagai Mobil Rakyat. Awalnya konsumen enggan membeli product tersebut, tetapi seiring berjalannya waktu, seiring dengan banyaknya word-of-mouth positif, akhirnya product ini bisa juga laku di pasar Indonesia.</p> </p> Membahas masalah mall di kota Bandung, ada 1 mall yang membuatku tertarik untuk membahasnya dari sudut pandang Marketing. Mall tersebut adalah ‘Paris pan Java’ atau sering disingkat menjadi PVJ.</p> Walaupun mall ini dapat dibilang cukup sukses, tetapi ternyata mall ini tidak menjalankan teori Marketing secara baik. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:</p> Seharusnya, management mall mengikuti kesepakatan yang telah ditanda-tangani dan hanya dapat merubahnya sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Tetapi kenyataannya, pihak manajemen PVJ merubah waktu operasi mall yang tadinya pukul 10.00-22.00 WIB menjadi pukul 10.00-23.00 WIB dan seluruh tenant tidak boleh tutup sebelum pukul 23.00 WIB. Untuk tempat makan mungkin hal ini tidak menjadi masalah, tetapi sepertinya hal tersebut merugikan tenant-tenant yang menjual barang-barang fashion, dsb.</p> Biaya sewa kiosnya yang sangat tinggi telah menyebabkan beberapa tenant seperti Red Tomato dan Casa Manja terpaksa harus gulung tikar. Walaupun demikian, ternyata masih banyak loh orang yang mau sewa tenant di PVJ.</p> Seharusnya mall letaknya cukup strategis di tengah kota agar aksesnya mudah. Di Bandung ada beberapa mall yang merugi karena letaknya yang jauh, seperti BSM, yang kemudian berubah nama menjadi ‘Belanja Sabtu Minggu’, karena memang ramainya hanya Sabtu Minggu saja, itupun belum tentu belanja, hanya sekedar window shopping aja. Menurutku pribadi, letak PVJ juga agak berada di ujung atas kota Bandung. Dan jangan ditanya, kalo malem Minggu mau masuk ke PVJ aja ngantrinya harus 1 jam dulu, belom lagi paz parkir susahnya minta ampun. Tapi fakta berkata lain: orang-orang tetap rela antre panjang hanya demi bisa menikmati parkiran PVJ.</p> Setiap product sebenarnya dituntut agar bisa tampil beda, alias memiliki diferensiasi. Di Bandung ada Piset Mall yang yang menggunakan konsep 7 keajaiban dunia. Suatu konsep yang unik dan patut mendapat acungan jempol sebetulnya, tetapi ternyata mall tersebut sekarang sudah bangkrut. Berbeda dengan PVJ, yang menurutku pribadi tidak terdiferensiasi sama sekali, tetapi justru bisa meraih sukses.</p> Kalo mau buka mall itu jangan setengah-setengah. Dalam artian, jangan soft opening dulu jika tenant-tenantnya belum siap semua. Mollis misalnya, mall ini nekat soft opening ketika kios-kiosnya masi banyak yang kosong melompong, hanya ada Carrefour + banyak kios di sekitarnya, Gramedia, Yogya, Pizza Hut, KFC, Texas, A&W, dsb. Sebenernya jumlah tenant di Mollis mungkin lebih banyak ketika pertama kali PVJ buka, tetapi hasilnya: Mollis menderita kerugian besar dan akhirnya bangkrut, sedangkan PVJ kian hari kian meroket.</p> Kalo mau bikin konsep mall yang terbuka itu kalo bisa tetap memperhitungkan faktor cuaca, apa yang akan terjadi seandainya sedang hujan. Setahuku, di Bandung ada 2 mall yang mengunakan konsep terbuka ini: Ciwalk dan PVJ. Ciwalk berdiri lebih dulu dan ternyata orang-orang malas ke sana ketika sedang hujan. Alasannya jelas: Takut basah!!! Tetapi berbeda dengan PVJ, walaupun menggunakan konsep terbuka juga ternyata ketika hujan, orang-orang tetap berbondong-bondong datang ke sana. **observasi dilakukan sebelum Ciwalk melakukan extention**</p> Mall yang menyasar segmen atas haruslah berkesan elite. PVJ menyasar segmen atas, namun konsepnya terkesan kampungan. Saya memiliki banyak teman yang berprofesi sebagai arsitek. Menurut mereka, biaya pembuatan PVJ per meter perseginya sangatlah murah jika dibandingkan dengan Istana Plaza, BSM, dsb. Lantai PVJ hanya menggunakan batu-batu dan kayu murah, plafonnya juga sampai sekarang masih ancur banget. Coba perhatiin dech kalo ga percaya. Tapi anehnya, koq orang-orang berduid pada mau yach ngumpul di mall kampungan ini?!</p> Umumnya, parkiran Carrefour di kota Bandung ini masih GRATIS!!! Jika di Carrefour Kiara Condong gratis parkir selamanya dan untuk Carrefour Mollis gratis parkir 1 jam pertama untuk pembelanjaan minimal Rp 100 rb, maka parkir di PVJ ini dikenakan biaya Rp 2500,- per jamnya. Walaupun parkirnya relatif mahal, tetapi banyak juga loh orang yang ke PVJ hanya sekedar mampir ke Carrefour-nya aja.</p> Kota Bandung itu sebutannya Paris van Java dan sekarang dipake jadi nama mall?! Generic brand donk berarti?! Sebenernya ga generic juga sich, secara kita juga kan jarang menyebut kota Bandung tercinta sebagai Paris van Java (kasusnya mirip AQUA). Tetapi sejauh ini sich setahuku brand awareness PVJ sangat bagus tuch.</p> </p> Itulah beberapa keanehan PVJ yang dapat aku temui. Walaupun banyak kekurangan yang dimilikinya, tetapi mall ini dapat dibilang cukup sukses. Kembali lagi ke permasalahan tadi, lebih penting mana: product yang dipersepsikan memiliki kualitas yang baik ATAU product yang memang memiliki kualitas yang baik?!</p> Sebelumnya, marilah kita membahas dahulu apa itu kualitas. Product yang berkualitas adalah product yang sesuai dengan standar tertentu. Dalam ilmu marketing, suatu product diakatakan berkualitas jika product tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga menyebabkan konsumen itu puas. Kualitas di sini dapat dibagi dua: (1) functional quality : lebih ke arah fungsi utama suatu product, misalnya jam fungsinya untuk mengetahui waktu, dan (2) emotional quality : lebih ke arah gengsi, pemuasan emosi. Contoh: jam tangan ROLEX yang harganya SANGAT MAHAL. Banyak orang membeli jam tangan Rolex hanya karena gengsi semata dan tidak melihat fungsi utamanya, buktinya: Apakah jam tangan ROLEX dapat menghitung detik LEBIH AKURAT dari jam tangan merek Seiko/Casio/Tissot?! Jika Anda menjawab tidak, mengapa mereka memilih untuk membeli jam tangan merek Rolex?!</p> </p> Membahas masalah PVJ, mungkin PVJ tidak dapat memberikan functional benefit yang baik. Mau makan aja koq harus mahal?! Mau maen aja koq harus bermacet-macet ria dulu?! Mau parkir aja koq bayarnya mahal-mahal amat?! Masi banyak kan cara ngabisin waktu lainnya yang ga perlu keluar duid banyak?!</p> Tetapi, sebenarnya PVJ bisa sukses karena ia berhasil memberikan emotional benefit kepada konsumen:</p> [1] ga gaul kayanya kalo malem minggu ga maen ke PVJ</p> [2] one stop shopping: makan bentar, nonton film, biliar, karaoke, nongkrong di Starbucks, dugem sampe pagi, ga lupa sebelumnya beli Bread Talk dulu</p> [3] ujan-ujan gini justru jadi mesra, bisa mayungin pacar</p> [4] tempat ngeceng, banyak ceweq & cowoq cakep</p> [5] mamanya beli baju, papanya nongkrong di Starbucks, pembantunya ke Carrefour, anaknya ke Gramedia + Game Master</p> [6] kalo bisa nongkrong di PVJ gaya loh, kesannya orang kaya, kan harga-harga di sini mahal-mahal semua tuch</p> [7] semua teman-temanku kalo malem minggu maen ke PVJ, kalo aku ga ke sini juga ntar jadi ga ada temen donk</p> ———</p> Sebenarnya di sini bukan mana yang lebih penting antara harapan (persepsi) dan kenyataan, tetapi sejauh mana product Anda dapat memberikan emotional benefit kepada konsumen.</p> Penelitian menunjukkan bahwa ternyata banyak pasien yang mengalami malpraktek tetapi tidak menuntut sang dokter hanya kerena sang dokter sangat ramah dan sangat care kepada si pasien (si dokter dapat memberikan emotional benefit kepada si pasien). Sedangkan semua pasien yang mengadukan adanya tindakan malpraktek ternyata mereka semua merasa kecewa karena sang dokter tidak dapat memberikan penjelasan kepada pasien sehingga si pasien merasa bahwa si dokter tidak care terhadapnya. Sebenarnya ini adalah masalah komunikasi, tetapi di mata pasien, dokter tersebut tidak dapat memberikan emotional benefit kepada mereka.</p> Bandung, 07 April 2009</p> Ivan Prasetya</p> ====================================== PERHATIAN!!! Boleh copy-paste, tetapi mohon cantumkan sumber dengan linkback ke п»їп»їп»їп»їп»ї http://www./ . Terima kasih!!! п»їп»їп»їп»ї ====================================== Posted in: Inspirational Marketing , Ivan Prasetya . </p> This entry was posted on Thursday, February 24th, 2011 at 8:00 am and is filed under Inspirational Marketing , Ivan Prasetya . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response , or trackback from your own site. </p> <br><img src="http://www.ablogtowatch.com/wp-content/uploads/2013/11/Rolex-Watch-Manufacture-4.jpg"><br> </p> <p>So, to sum up this post I’m gonna go philosophical using the Candy Crush theory.</p> <p> Life is like Candy Crush. It gets harder as your number gets higher, but you don’t want to stop. You keep going on no matter how harder it gets. Even though you fail some times, you don’t give up but you try again. Again and again until you move up. You just keep going up, no matter what happens. </p> <p>Well, a good talk might not happen everyday, but I’m glad I had it last night. It’s definitely going to our top ten favorite moments. =)</p> <p> Cheers, </p> <p> May, moving on. </p> Share this: Tweet Share on Tumblr Email Print Like this: Like Loading... Posted in Dreamer's highways, Growing up, The Sanguinism of the Journal | Tagged adulthood, college, friendship, growing up, Life | 15 Comments April 3, 2013 by The Sanguine When I have a boyfriend <p> When I was single, I always thought, geez what’s wrong with these ladies? When I have a boyfriend one day, I’ll let him play FIFA (or WE for that matter) as long as he wants, I even will play with him all night and I’ll be the coolest girlfriend ever. </p> <p> When I have a boyfriend, I will never interrupt his buddy boy time, he can be out as long as he wants. </p> <p> When I have a boyfriend, I will hang out with his guy friends talking about football and girls. </p> Well, single May, those are bunch of horse craps!!! <p>No women would let the man just sitting around do nothing but play fifa. No hell way! Yes you can do that with your male buddies which I had a lot back then and all we did was hanging around all day do nothing but play games or play card games or sing along with guitars and just haaanggg, talking about football and chicks. I was В the coolest female friend any men could ever had.</p> <p>But once the man turns to be your boyfriend, he is set to be some awesome grandeur hero that you want. AND IT’S OKAY, LADIES! It’s okay to set certain expectation for your boyfriend , especially when it is a serious relationship and you vision him as your future husband. If he doesn’t wanna live striving for your expectations then screw him!!! (Well as long as the expectations are real, m’kay?) Yeah you can have your FIFA time but not ALL DAY!!! two or three hours are okay but not prioritizing the game over us! That’s not right!</p> <p>I hate it when men said we, women, don’t understand them. You freaking chauvinist dumb, if we don’t understand you, we won’t ever want to tolerate your stinky socks, your stupid jokes, your messy cereal crumbs, and all your other bad habits. We weren’t built for living with those craps, but we do compromise!</p> <p>We always ALWAYS try to understand men, but do men try hard enough to understand women? No, I don’t think so. And we’re pushing you to be better is not because we hate to see you’re having fun with your games, but we want you to be better. Not only be a better and more responsible man for us, but also for our future kids.</p> <p>Men expect women to accept them in bad times, when men didn’t have a single cent on their pockets. Men wants women who see them when they had nothing. I agree with that. But please don’t stay there. When a woman, one special woman has come to your life when you had nothing, don’t you want to strive everything for her? Prioritize her above anything, even above your stupid game? Be somebody that she will be proud of, not just some lame lazy gamer?! Man up!</p> <p>I’m a gamer myself. I do sometimes play game on my free time, and let Bandi did the same thing too. But I don’t and NEVER put my game above him. That’s just plain stupid. I hate when men make chauvinist joke about how women are easy and games are hard. I hate douches like that! And it doesn’t make you cool!!! Defending your game over your girlfriends and showing off to your friends doesn’t make you cool. That makes you A JERK! (And that goes to you Balotelli, whether your twitter accound is really verified or not.)</p> <p>So, if I could tell single me years ago, I would tell her…</p> <p> When you have a boyfriend, you’ll make him understand that it is not cool to treat girl any less important than games. </p> <p> When you have a boyfriend, you’re gonna be cool with his friends but not necessary means always hang around with them. </p> <p> When you have a boyfriend, he’s gonna be that man you’ve always wanted, not LESS. You deserve the BEST for you, not the second best. </p> <p> You don’t settle for the second best, ladies. You deserve the best for you. The one who finds any game lost its interesting point once you enter the room.В =) </p> <p>(Please do understand the best in this case is always different for everyone. If he’s the best for you, doesn’t necessarily mean the best for me. You know, that one custom made person by god especially for you.)</p> <p>I know I probably took the Balotelli’s joke too seriously. However he’s Balotelli for god’s sake, he does stupid things in his own childish ways (But I must still have to support him as long as he’s in Italian National Squad). Anyway, it’s not only because of Balotelli’s joke itself, it’s just too much chauvinist jokes in the internet and I feel like I should make a post. You don’t need to be a feminist to be offended anyway.</p> <p>For a relationship matter, I’m an idealist, and I will always be.</p> <p>P.S: I just put a new link titled “My Personal Favorite Posts” which is compilation of my favorite posts that I put a lot of mind into and also the ones I love the most. =)</p> <p> Cheers, </p> <p> May, tantrum-ing on words. </p> Share this: Tweet Share on Tumblr Email Print Like this: Like Loading... Posted in Growing up, Lover's Tales, The Sanguinism of the Journal | Tagged boy and games, Chauvinism, Feminisim, Gaming, growing up, idealist, Mario Balotelli, Relationship | 10 Comments Subscribe for new post Follow me on Subscribe to Bay Travels on youtube Contact Me Should there be any enquires or sponsorship offers please do contact me on email sanguinesjournal[at]yahoo[dot]com Chapters of The Journal DIY Wedding (4) Dream comes true (10) Dreamer's highways (24) Eloise: The Story (10) Growing up (30) Life in Singapore (36) Long Distance Relationship (14) Lover's Tales (39) Loving hard (39) Moving On… (8) Personal update (3) The Sanguinism of the Journal (185) Travel to Asia (12) Travel to Europe (16) Travel to the Pacific (1) Traveler's Ink (22) Uncategorized (49) Writer's Imagination (14) The old Journals The old Journals Select Month May 2017 (1) April 2017 (1) February 2017 (1) January 2017 (2) December 2016 (2) November 2016 (1) October 2016 (1) September 2016 (2) August 2016 (2) July 2016 (1) June 2016 (1) May 2016 (1) February 2016 (1) January 2016 (1) December 2015 (1) November 2015 (2) October 2015 (1) September 2015 (2) August 2015 (2) May 2015 (1) March 2015 (1) February 2015 (1) January 2015 (3) December 2014 (3) November 2014 (2) October 2014 (2) September 2014 (2) July 2014 (1) June 2014 (3) May 2014 (6) April 2014 (4) March 2014 (30) February 2014 (7) January 2014 (8) December 2013 (4) November 2013 (6) October 2013 (7) September 2013 (7) August 2013 (8) July 2013 (11) June 2013 (7) May 2013 (8) April 2013 (10) March 2013 (8) February 2013 (5) January 2013 (8) December 2012 (3) November 2012 (5) October 2012 (3) September 2012 (3) August 2012 (3) July 2012 (5) June 2012 (8) May 2012 (1) April 2012 (3) March 2012 (2) February 2012 (2) January 2012 (2) August 2011 (1) May 2011 (1) March 2011 (1) January 2011 (1) December 2010 (1) October 2010 (1) September 2010 (4) August 2010 (2) May 2010 (1) March 2010 (3) February 2010 (2) October 2009 (2) August 2009 (1) July 2009 (1) June 2009 (2) April 2009 (5) March 2009 (3) February 2009 (4) January 2009 (4) December 2008 (9) September 2008 (1) June 2008 (1) May 2008 (1) February 2008 (1) January 2008 (2) December 2007 (2) November 2007 (2) October 2007 (4) September 2007 (1) August 2007 (2) July 2007 (1) May 2007 (1) April 2007 (1) March 2007 (1) February 2007 (5) January 2007 (2) December 2006 (2) October 2006 (3) September 2006 (2) August 2006 (2) July 2006 (1) June 2006 (3) May 2006 (3) April 2006 (3) Visiting Singapore? Backpacking to Europe? Plan your journey!</p> Recent Posts Chasing Waterfalls Hiking Lion Rock at Hong Kong Seoul in the eyes of a non K-pop fan Personal: We’re gonna keep going. Serendipity called Jeju Top Posts & Pages Satu orang tuli, satu orang buta, satu orang bisu + pincang dan satu orang cacat mental yang pergi mencari cinta di Starbucks. #30daysblogging Temenan, berantem, tiup kelingking. The night I dyed my hair purple Dreams do come true. My Personal Favorites Post: The moment I met my lifetime hero.</p> A letter for my mom</p> I published my dream</p> My passion and what I believe</p> How do I live in Singapore?</p> The moment I said YES.</p> Heck yeah we did!</p> Blogroll A Memory Bliss All Things Europe Bucket of Cherries Calvin's Blog Cerita Bendi Chez Lorraine Cintakadabra Diary of a quirky girl Emotional Flutter Healthy Tipping Point I do The journey Jacob Murphy Photo Blog Let Love and faithfulness never leave us Life begins at 30 Life is short, so do it right Moviewme My Journey Nyonya Sepatu Operation Overhaul Patrick Tan's Photography Sepatu Merah Sharing is caring Strokes of an identity Tantri's Little Corner The Laughing Phoenix The Morning Inside The Musing of Bubbles The Naked Traveler The sun is getting high, we're moving on Yoaniverse I’m on facebook! May Meitriyana<br> <br>Create Your Badge I’m on Goodreads! Supporting Listed at Blog at WordPress.com. <br><img src="http://www.andaikata.com/wp-content/media/ktz/Cowok-Pendiam-30t9rioim0qrr5lkbftp8q.jpg"><br> <br><a href="http://www.orisonswettmarden.com/hist%C3%B3ria-dos-rel%C3%B3gios-breitling-rid-48184142.html"><b>histГіria dos relГіgios breitling</b></a> <br><a href="http://www.orisonswettmarden.com/replika-urun-ne-demek-rid-48104372.html"><b>replika urun ne demek</b></a> <br><a href="http://www.orisonswettmarden.com/%D8%B3%D8%A7%D8%B9%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D8%B5%D9%84%D9%8A%D8%A9-%D9%85%D8%B3-rid-48186394.html"><b>ШіШ§Ш№Ш§ШЄ Ш§ШµЩ„ЩЉШ© Щ…ШіШЄШ№Щ…Щ„Ш© Щ„Щ„ШЁЩЉШ№ ШШ±Ш§Ш¬</b></a> <br><a href="http://www.orisonswettmarden.com/%D9%83%D8%B1%D9%8A%D8%B3%D8%AA%D9%8A%D8%A7%D9%86-%D9%84%D9%88%D8%A8%D9%88%D8%AA-rid-50091544.html"><b>Swiss klockor wiki</b></a> <br> <a href="http://www.speedmasteromega.cn/es/news/newindex"><b>Omega Speedmaster</b></a><strong><a href="http://www.orisonswettmarden.com/newindex">Sites de rГ©plica de rГ©plica respeitГЎveis</a></strong><br> <strong><a href="http://www.orisonswettmarden.com/newindex">RГ©plica relГіgios rolex</a></strong><br> |